
Tak terbilang apa yang terlewati...
tulisan beranjak dari ungkapan hati yang dilontarkan lewat lisan sehingga berakhir dengan tulisan. so, tulisanku adalah cerminan hatiku
Kuliah dah G seindah dulu..
Tantangan hilang,,
Waktu terbengkalai,,..
Lebih banyak waktu untuk have fun di luar..
Mo ngebuburit juga agak malas..
Puasa, tenaga abis terkuras sekaligus menjauhi hal - hal yang bisa memakruhkan puasa (nyadar Bu')..
Kalo waktu - waktu begini, enaknya ngapain yach???
Nyamperin pacar haram
jokka ah, hindari
kumpul dng tmn - tmn lagi - lagi gosip
Nah, kalo gitu ngapain donk..
ngaji aja kalee yach...
mumpung bulan ramadhan dan G akan pernah terulang untuk kedua kalinya.
Jadi terkenal ternyata sangat susah.
Bahagia,
Malu,
Jengkel,
Sedih,
Kecewa,
Tertawa,
Histeris,
Dan teman-temannya.....
Menjadi ekspresi yang tak pernah tertinggal.
Apa yang membuatku menjafi populer??
Artis kali ye.... “POPULER”
Bukan anak unhas yang tidak tau kalau kemaren abis diadakan “COSMOPOLITAN” road Campus to Campus. Menjadi 1 dari 250 peserta seminar mang sangat membangggakan. Itu karna adanya 3 tangan yang berperan penting yaitu: garis tangan, campur tangan dan tanda tangan. Itung – itung kapan lagi dapat parsel gratis. Huahaha...
Eitz... apa hubungannya Cosmopolitan dengan populer. Memangnya yang jadi bintang tamunya itu diriku???
Beranjak dari Cosmopolitan, temanku yang marenjang dapat sebuah kado karena memberanikan diri untuk maju kedepan mencoba Biore Facial-Fit Expert yang juga menjadi salah satu sponsor dari acara itu. Nach, isi kadonya itu adalah sebuah kaset yang judulnya “13 CURSED STORIES”
Iseng – iseng tidak ada kerjaan, malam rabu juga begitu sangat panjang terlewati so inisiatif terakhir adalah mencoba memutar film itu dan saya tidak sendiri tapi bersama teman se kost yang notabennya lebih dewasa dari saya. Mematikan lampu juga menjadi inisiatif bersama couz sudah tengah malam nih yach,ntar jadi objek kalo lampunya dinyalakan.
FILM HOROR...
Tengah malam lagi...
Lampu dimatikan pula...
Volume se max mungkin...
Ya iyalah, jadi merinding...
Refleks temanku berteriak dan sayapun ikut berteriak. Mana kitanya tidak bisa melihat. Kamar terkunci rapat. Temanku sembunyi di pojok belakang dan saya dipojok depan sambil menutup mata kami berdebat untuk salah satu diantara kami yang mematikan LPnya.
Dia fikir saya berani?????
Syukurlah, ternyata bajuku tersangkut di daun pintu. Barulah saya sadar kalau ternyata di depanku adalah pintu dan tanpa fikir panjang langsung saja saya buka. Pas terbuka, eh ternyata satu pondokan sudah pada berkumpul di depan pintu kamar..
Wah..wah.. untuk menghibur diri saya bilang aja sama mereka “Ada apa berkumpul disini? Mau minta tanda tangan.. Oww, sowry ya ini waktunya istirahat”.
Hehe.. saya menertawakan diriku sendiri yang menjadi artis dadakan semalaman. Memalukan tapi meninggalkan kesan..
Saya baru sadar kalau ternyata diriku punya penyakit lain yang diturunkan oleh gen ibuku yaitu “FOBIA FILM HOROR”.
"...kuhancurkan tulang-tulangku, tetapi aku tidak membuangnya sampai aku mendengar suara cinta memanggilku dan melihat jiwaku siap untuk berpetualang"